Cari Blog Ini

Pengikut

Laman

Selasa, 01 Januari 2008

Ciuman Bahayakan Penderita Alergi


Ciuman Bahayakan Penderita Alergi




Bagi orang yang mengidap alergi, pengertian istilah safe sex, atau berhubungan seks secara aman, perlu diperluas sehingga menjadi lebih dari sekadar kondom dan penyakit menular seksual.

Pertanyaan "Di rumahku atau di rumahmu?" mungkin akan tergantung pada jawaban atas pertanyaan: "Apakah kamu punya kucing?" Begitu pula orang yang alrgi terhadap kacang, kenari, atau produk-produk yang menggunakan kacang, barangkali juga perlu bertanya, "Apa saja yang kamu makan selama enam jam ini?"

Orang yang alergi terhadap kacang, tutur Dr. Rosemary Hallett dalam pertemuan tahunan ke 59 American College of Allergy, Asthma, and Immunology, pertengahan November ini, akan mengalami reaksi bila mereka berciuman dengan seseorang yang baru saja makan bahan pemicu alergi tersebut.

"Dalam kuisioner yang diisi pengidap alergi kacang, 5 persen menyatakan alergi mereka muncul setelah mereka berciuman dengan seseorang yang sebelumnya makan sejenis kacang," papar Hallett, ahli alergi dan imunologi dari University of California-Davis.

Kuisioner yang diisi oleh 440 responden itu dirancang untuk mengetahui jenis-jenis paparan yang membuat pengidap alergi rawan. Selain suami-isteri, pria dan wanita yang masih lajang, kanak-kanak yang sering dicium saudara atau kakek dan neneknya juga dipandu ikut mengisi kuisioner.

Satu hal yang membuat periset kaget adalah, meski makanan pemicu alergi sudah cukup lama dimakan, yaitu enam jam, tapi bagi pengidap alergi, makanan (alergen) itu ternyata masih sanggup memicu reaksi alergi pada diri mereka. Padahal menurut peneliti, di antara suami-istri pengisi kuisioner, sebelum berciuman sudah melakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu seperti gosok gigi atau berkumur dengan pembersih mulut.
Meski begitu, itu semua toh tidak mempan. Di antara responden yang masih mampu mengingat tindakan yang mereka lakukan begitu alergi mereka kumat, 10 orang langsung menelan antihistamine untuk meredakan reaksi alergi mereka. Sedang satu anak yang mengalami reaksi anaphylactic, harus menjalani perawatan darurat di rumahsakit.

"Ini merupakan paparan yang perlu diketahui oleh pengidap alergi kacang. Mereka perlu memastikan agar keluarga dan temannya tahu bahwa mereka bisa terkena penimbul alergi lewat ciuman seseorang yang baru memakan makanan yang mengandung penimbul alergi tersebut," kata Hallett.



Sumber: Gaya Hidup Sehat

Tidak ada komentar: