Cari Blog Ini

Pengikut

Laman

Sabtu, 29 Desember 2007

Berburu Hokie 2008

sumber: [www.kabarindonesia .com]

KabarIndonesia - Menjelang Tahun Baru, banyak orang merenungkan dan mencari jalan bagaimana mereka bisa memperbaiki nasib mereka pada tahun yang akan datang ini, agar mereka bisa mendapatkan lebih banyak hokie atau rezeki daripada tahun-tahun sebelumnya. Mulai melalui tukang ramal, sampai pergi ketempat berziarah yang jauh umpamanya ke Gunung Kawi ataupun pergi kekuburan para leluhur. Bermacam buku ramalan pun menjadi best seller.

Dari semua tradisi perayaan tahun baru di dunia, walaupun tata caranya berlainan dan unik, tetapi mereka semua merayakan suatu harapan yang sama, yaitu harapan untuk bisa mendapatkan hokie lebih besar di tahun yang akan datang.

Umpamanya Bangsa Austria percaya, jika kita menyentuh seekor babi hidup di malam tahun baru, keberuntungan akan tiba di tahun yang akan datang. Maklum babi bagi bangsa Jerman & Austria adalah lambang hokie. Orang yang merasa mendapat hokie di Jerman/Austria selalu mengucapkan perkataan "Schwein gehabt" alias telah mendapatkan babi.

Sedangkan menurut orang Yunani buah delima melambangkan kesuburan dan kesuksesan oleh sebab itu setiap tanggal satu Januari, mereka, menebarkan biji buah delima ke arah pintu rumah, toko atau perkantoran untuk bisa dapat hokie lebih besar di tahun mendatang.

Di Inggris, ada tradisi "First Footing". Laki-laki pertama yang datang berkunjung ke sebuah rumah setelah lewat tengah malam dipercaya akan mendatangkan keberuntungan. Biasanya orang tersebut membawa hadiah seperti uang, roti, atau pakaian dengan harapan keluarga yang dikunjungi akan berlimpah barang tersebut sepanjang tahun. Orang itu tidak boleh berambut pirang atau merah, karena dianggap bisa mendatangkan kesialan.

Di Jerman, pada malam tahun baru, masyarakat biasa melakukan suatu tradisi unik yaitu meneteskan timah cair ke air dingin untuk melihat peruntungan masa depan dari bentuk yang terjadi. Bila timah membentuk cincin atau hati maka akan berarti pernikahan, bila berbentuk kapal artinya akan melakukan perjalanan dan bila berbentuk babi, itu berarti akan berlimpah makanan di tahun yang akan datang.

Untuk bisa mendapatkan hokie baru di Napoli (Italy), mereka mempunyai tradisi untuk melemparkan barang-barang rombengan atau tidak terpakai lagi ke luar jendela tepat pada pukul 24:00 di tanggal 31 Desember. Sehingga apabila Anda berjalan-jalan di Napoli pada tanggal satu Januari, jangan heran apabila banyak peralatan dapur, lemari es dan barang-barang rongsokan lainnya tersebar di jalanan.

Menurut tradisi Tiong Hoa pada tahun baru Imlek sebaiknya memberikan hadiah berupa jeruk mandarin, sebab jika ditulis secara Hanyu Pinyin adalah Gan. Lafal jeruk mandarin dalam dialek sub-etnis tersebut memiliki bunyi yang sama dengan lafal emas, yang jika ditulis secara Hanyu Pinyin adalah Jin. Jadi memberikan jeruk mandarin diibaratkan memberikan emas.

Lebih baik lagi memberikan jeruk yang masih ada daunnya yang melambangkan agar emas ini bisa tumbuh terus. Dan sebanyak dua buah karena terdapat sebuah pepatah Tionghoa terkenal yang berbunyi "Hao Shi Cheng Shuang", yang secara harafiah dapat diartikan "Semua yang baik harus datang secara berpasangan" .

Sedangkan di Indonesia banyak orang rela mengorbankan waktu maupun uang dalam jumlah yang tidak sedikit, untuk membeli batu pusaka, keris dsb-nya.

Caranya pun ber-macam2 yang satu melakukan puasa atau pantangan ini dan itu, yang lain membeli batu pusaka atau jimat sedangkan yang satunya lagi merombak rumahnya, karena menurut peraturan Feng Shui posisi pintu rumahnya salah dipasang yang seyogianya di kanan jadi di kiri sehingga hokienya tak kujung datang, sedangkan yang satunya membeli ikan emas arwana, ataupun memelihara tuyul. Tinggal pilih saja yang cocok untuk selera maupun kocek uang Anda.

Bahkan ada orang yang khusus mengganti istrinya, karena istri yang pertama ternyata tidak bisa memberikan hokie seperti yang diharapkan, jadi bermacam cara mereka lakukan khusus untuk mengejar dan mendapatkan hokie atau rezeki yang lebih besar lagi.

Mereka yang berlumba mengejar hokie ini bukannya dari kalangan masyarakat kelas bawah saja, tetapi seluruh lapisan masyarakat mulai dari yang kelas teri sampai dengan para konglomerat kelas kakap, mulai dari orang yang tidak berpendidikan sampai dengan para orang bertitel.

Sebenarnya hokie itu adalah "berkat", kalau kita mendapatkan berkat dari Tuhan pasti usaha kita akan berhasil. Nah kalau kita sudah tahu bahwa hokie itu artinya berkat, kenapa kita harus mencari jauh-jauh ke Gunung Kawi, bukannya berdoa saja kepada Tuhan untuk memohonnya.

Apakah kalau kita menggeser dan memindahkan pintu rumah kita dari kanan ke kiri Tuhan akan memberikan kepada kita berkat lebih banyak?

Apakah kalau anaknya diberi nama Lucky ia akan mendapatkan berkat extra lebih besar? Apakah berkat kita akan berkurang apabila rumah kita kebenaran letaknya di ujung tombak jalan?

Banyak orang yang bersedia mengganti Tuhan kita dengan ikan ataupun batu. Karena ia yakin dan percaya bahwa Ikan Emas Arwana akan "bisa" memberikan hokie (berkat), jadi kepercayaannya di alihkan kepada ikan bukannya kepada Tuhan lagi. Atau karena ia yakin batu cincin yang dipakainya bisa membawa hokie, jadi mulai saat itu batu akik
yang dia pakai menjadi Tuhan nya. Apakah ini bukan berarti kita menyembah berhala?

Kalau direnungkan dengan baik, dimana otak dan IQ kita, kalau kita yakin dan percaya bahwa batu atau ikan bisa memberikan berkat kepada kita? Yang paling penting dari segala-galanya ialah bahwa kita harus sadar, bahwa hokie dan rezeki itu tidak lain dan tidak bukan adalah "berkat" dari Allah!

Apabila kita sadar akan hal ini, baru mata dan otak kita akan terbuka bahwa hokie atau berkat ini hanya bisa di dapatkan dari Allah seorang saja, bukannya dari batu ataupun ikan. Tetapi kenapa, acap kali terjadi juga orang yang memelihara ikan arwana hokienya menjadi bertambah, atau yang memiliki batu pusaka usahanya menjadi
lebih maju, ini adalah pekerjaannya si iblis. Si iblis tahu apabila kalau kita mulai percaya dan yakin, bahwa batu dan ikan itu adalah penyebab dari hokie kita ini, otomatis kita akan menjauhi Tuhan Allah kita.

Hanya kenyataannya usaha mereka itu, kebanyakan maju hanya untuk sementara waktu saja dan yang sudah bisa dipastikan 100% dalam hal ini si penjual ikan arwana dan si penjual batu lah yang mendapatkan hokie, karena barang dagangannya jadi laku.

Ingat: Allah kita ada jauh lebih berkuasa dan Ia mampu memberikan berkat yang berlimpah-limpah kepada semua orang yang memohon kepadaNya.

Tidak ada komentar: